Waspada Penipuan Berkedok Undangan Digital

                Maraknya penipuan berkedok undangan digital menjadi salah satu ancaman serius di dunia digital di masyarakat indonesia. Modus penipuan ini memanfaatkan momen bahagia pernikahan dan ketidaktahuan masyarakat tentang teknologi untuk mengelabui korban.

Latar belakang

                Modus penipuan berkedok undangan digital pertama kali muncul di Indonesia pada saat pandemic COVID-19. Latar belakangnya diduga karena semakin populernya undangan digital di kalangan masyarakat saat itu. Undangan digital dinilai lebih praktis dan efisien, sehingga banyak orang yang menggunakannya.

Bagamiana penipu melakukan aksinya

                Penipu biasanya akan mengirimkan undangan digital ini melalui whatsapp yang didapat dari manapun. Undangan digital tersebut berisi file berupa (.apk) dimana biasanya undangan digital hanya berupa website atau video saja. Korban yang awam akan mengeklik file tersebut, dan karena tidak tahu, korban hanya ‘main’ oke/install/ya/izinkan saja, dan tanpa mereka ketahui ternyata mereka sudah menginstall dan mengizinkan akses – akses penting di perangkat korban.

                Disinilah pelaku kejahatan siber ini dapat mengakses data – data penting korban, seperti kontak, pesan, kode otp, password, username, dan informasi perbankan. Penipu kemudian akan menggunakan data-data tersebut untuk melakukan aksi kejahatan, seperti penipuan identitas, pembobolan rekening, atau penyebaran malware.

Korban yang ditargetkan

                Penipuan berkedok undangan digital ini menargetkan siapa saja, dengan mengirim ke siapa saja. Hanya saja beruntung bagi mereka yang melek teknologi, dan awas terhadap keamanan siber. Karena menargetkan semua orang, anak kecil, orang awam, orang tua yang tidak melek teknologi pun juga kena. Dan target utama dari nomor – nomor random yang dikirim adalah mereka yang awam dan lalai dan khususnya memiliki rekening bank.

Bagaimana Kita Seharusnya Menghindari Penipuan Tersebut?

Untuk menghindari penipuan ini, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan, yaitu:

  • Hati-hati dengan pesan atau lampiran yang dikirim oleh orang yang tidak dikenal.
  • Jangan mengklik tautan atau membuka file dari sumber yang tidak terpercaya.
  • Periksa dengan cermat sebelum menginstal aplikasi baru.
  • Aktifkan fitur keamanan di perangkat Anda, seperti perlindungan ganda.
  • Jangan gunakan password sama pada setiap akun.
  • Meningkatkan ilmu di bidang teknologi.
  • Dan bila sudah terdapat indikasi terkena kedok penipuan, diharap untuk segera melakukan pengamanan seperti, uninstall, mengganti password, reset, dan laporkan ke pihak berwenang.

Pihak yang dirugikan

                Penipuan berkedok undangan digital tidak hanya merugikan korban secara materi, tetapi juga secara psikologis. Korban yang kehilangan uang atau data penting dapat mengalami stres, depresi, atau bahkan trauma. Selain itu, penipuan ini juga dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap teknologi digital.

  • Korban & keluarga yang langsung terdampak
  • Penyedia jasa undangan digital yang memang jujur
  • Masyarakat menjadi kurang percaya terhadap teknologi
  • Pemerintah tentunya

                Maraknya penipuan berkedok undangan digital menjadi bukti bahwa kita harus lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi digital. Kita harus selalu waspada terhadap segala bentuk penipuan, termasuk penipuan yang memanfaatkan momen bahagia pernikahan.

Bagikan Artikel ini :





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tentang Penulis

Lucky Kristianata

Desainer Grafis & Visual

Baca Blog lainnya

Follow & Ikuti Akun Sosial Media @lucky_xtian

Made with ♡ by luckyxtian & kuliahdesign. ©2024 All Rights Reserved